Perkenalkan saya Karseno, Kepala Sekolah SD Negeri 3 Banjar Anyar. Pada
tulisan ini saya akan berbagi aksi nyata yang sudah pernah saya lakukan terkait
budaya positif. Sebagai seorang kepala sekolah baru yang diangkat per Maret
2022 ini saya merasa tertantang. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor,
diantaranya; jumlah siswa yang sedikit (54 orang) dan guru yang masih kurang.
Dua hal tersebut merupakan faktor terbesar. Bagaimana tidak, jumlah siswa
sedikit berpengaruh dengan jumlah penerimaan dana BOS yang sangat berimbas
dengan kegiatan sekolah. Terlebih jumlah guru yang masih kurang, sehingga
mencari guru pengabdian yang harus digaji. Tantangan ini awalnya di rasa sangat
berat.
Namun setelah berjalan hampir 6 bulan beberapa kegiatan positif sudah saya lakukan diantaranya adalah melaksanakan upacara setiap hari Senin, melaksanakan kegiatan literasi bersama pagi hari setiap hari Selasa dan Sabtu, senam pagi setiap hari Sabtu, ekstra tari, ekstra pramuka, pembuatan majalah sekolah, pembuatan YouTube sekolah, blog sekolah, dan merayakan HUT sekolah yang ke-58.
Beberapa penerapan disiplin positif yang saya sudah lakukan tersebut merupakan hasil kolaborasi. Saya tidak akan pernah bisa melakukannya tanpa mereka. Saya bekolaborasi dengan guru, siswa, komite, adat, dan kepala wilayah setempat. Pada awalnya saya merasa ragu untuk membangun sekolah ini, namun sekarang saya optimis akan membawa kemajuan untuk sekolah. Saya harus berpikir berbasis aset yang ada, kemudian memaksimalkannya.
Pembuatan sarana upakara (religius)
Pembiasaan literasi siswa |
Berikut dokumentasi kegiatan yang menerapkan budaya positif di SD Negeri 3 Banjar Anyar.
1. Kegiatan Literasi. Setiap hari Selasa dan Kamis secara bergantian siswa membacakan cerpen dilanjutkan tanya jawab.