Sistem Pernapasan Manusia

Penjelasan lengkap sistem pernapasan manusia.

RPP IPS Kelas 4

RPP Mantap untuk Wali Kelas 4.

Ulangan IPA Kelas 6

Wajib! Bagi Siswa Kelas 6 mengikuti Ulangan IPA .

Kamis, 06 Oktober 2022

SDN 3 Banjar Anyar Mengadakan Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi

 Sesuai dengan program sekolah yang sudah di sosialisasikan sebelumnya, maka SD Negeri 3 Banjar Anyar mengadakan workshop. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi di SD Negeri 3 Banjar Anyar. Workshop dilaksanakan selama dua hari yaitu Senin dan Selasa (3-4 Oktober 2022).

Workshop ini mengambil tema "Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi". Peserta workshop adalah guru di SD Negeri 3 Banjar Anyar.


Pada hari pertama agendanya adalah pemaparan materi dari narasumber yaitu Kepala SD Negeri 3 Anyar. Pak Seno memaparkan materi terkait pembelajaran berdiferensiasi. Materi presentasi dapat di lihat pada file di bawah ini. 

             


Pemaparan materi berlangsung dengan cukup lancar. Pada saat pemaparan materi Pak Seno juga menggunakan video yang diakses pada Platform Merdeka Mengajar. Seperti video di bawah ini. 


Selain menggunakan power poin dan video, Pak Seno juga membuat infografis sederhana yang di buat di Canva terkait materi Pembelajaran Berdiferensiasi seperti di bawah ini:

Sebelum kegiatan workshop hari pertama berakhir, Pak Seno memberikan soal seputar materi di Quizizz. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi kegiatan. Dokumentasi video kegiatan workhsop hari pertama (tidak full terekam karena memori HP penuh) dapat dilihat pada video berikut.



***
Pada hari kedua agendanya adalah membuat pemetaan kebutuhan belajar siswa dan menyusun RPP/modul ajar. Di awal kegiatan, Pak Seno mengajak guru untuk mengingat kembali materi yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Guru berhasil menjawab pertanyaan yang berikan. 

Pada sesi berikutnya adalah pemetaan kebutuhan belajar siswa. Seperti yang kita tahu, pemetaan kebutuhan belajar siswa dapat dilakukan dengan cara:
  • mengamati perilaku murid
  • mengidentifikasi pengetahuan awal
  • menggunakan berbagai bentuk asesmen formatif, termasuk juga asesmen awal
  • berbicara dengan guru murid sebelumnya
  • membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya
  • mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran
Pada pemetaan kebutuhan ini Pak Seno membuat format supaya memudahkan guru dalam melakukan pemetaan. Guru melakukan pemetaan dengan cara mengingat kembali perilaku murid dalam keseharian dan juga dengan berbicara kepada guru di kelas sebelumnya. Pak Seno sebagai kepala sekolah sekaligus narasumber memberikan pendampingan kepada guru ketika melakukan pemetaan. Berikut hasil pemetaan dari guru: 

 


Setelah guru melakukan pemetaan, Pak Seno melanjutkan agenda dengan mengajak guru menyusun RPP/modul ajar yang mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi di dalamnya. Pak Seno membimbing guru dalam membuatnya. Pada kesempatan itu pula Pak Seno mengajak guru untuk membuat RPP/modul ajar dengan 3 komponen yaitu tujuan, langkah pembelajaran, dan penilaian/asesmen.

Berikut dokumentasi ketika pendampingan penyusunan RPP/modul ajar.

Pada saat workshop hari kedua juga memanfaatkan video dari Platform Merdeka Mengajar supaya mengingatkan kembali materi pembeljaran berdiferensiasi.

Sebelum workshop berakhir, Pak Seno mengajak guru-guru untuk merefleksikan kegiatan yang sudah berlangsung. Secara keseluruhan workshop hari kedua berjalan dengan lancar, berikut dokumentasi kegiatan workshop hari kedua:



***
Kesimpulan:
Kegiatan workshop selama dua hari berjalan dengan lancar. Workshop menghasilkan dua produk yaitu pemetaan kebutuhan belajar dan juga RPP/modul ajar.

Peran Kepala Sekolah dlam workshop ini:
  1. Menjadi narasumber kegiatan
  2. Membimbing guru memetakan kebutuhan belajar
  3. Membimbing guru menyusun RPP/modul ajar pembelajaran berdiferensiasi
Kendala: 
Beberapa guru mengalami kesulitan dalam menyusun RPP/modul ajar yang mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi.

Solusi:
Kepala sekolah sebagai narasumber membimbing guru yang mengalami kendala.

***


Penulis:
Karseno, S.Pd., M.Pd

Artikel ini juga diposting pada blog sekolah: DISINI

Selasa, 23 Agustus 2022

Penerapan Budaya Positif di SDN 3 Banjar Anyar

Perkenalkan saya Karseno, Kepala Sekolah SD Negeri 3 Banjar Anyar. Pada tulisan ini saya akan berbagi aksi nyata yang sudah pernah saya lakukan terkait budaya positif. Sebagai seorang kepala sekolah baru yang diangkat per Maret 2022 ini saya merasa tertantang. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya; jumlah siswa yang sedikit (54 orang) dan guru yang masih kurang. Dua hal tersebut merupakan faktor terbesar. Bagaimana tidak, jumlah siswa sedikit berpengaruh dengan jumlah penerimaan dana BOS yang sangat berimbas dengan kegiatan sekolah. Terlebih jumlah guru yang masih kurang, sehingga mencari guru pengabdian yang harus digaji. Tantangan ini awalnya di rasa sangat berat.

Namun setelah berjalan hampir 6 bulan beberapa kegiatan positif sudah saya lakukan diantaranya adalah melaksanakan upacara setiap hari Senin, melaksanakan kegiatan literasi bersama pagi hari setiap hari Selasa dan Sabtu, senam pagi setiap hari Sabtu, ekstra tari, ekstra pramuka, pembuatan majalah sekolah, pembuatan YouTube sekolah, blog sekolah, dan merayakan HUT sekolah yang ke-58.

Beberapa penerapan disiplin positif yang saya sudah lakukan tersebut merupakan hasil kolaborasi. Saya tidak akan pernah bisa melakukannya tanpa mereka. Saya bekolaborasi dengan guru, siswa, komite, adat, dan kepala wilayah setempat. Pada awalnya saya merasa ragu untuk membangun sekolah ini, namun sekarang saya optimis akan membawa kemajuan untuk sekolah. Saya harus berpikir berbasis aset yang ada, kemudian memaksimalkannya. 


Pembuatan sarana upakara (religius)

Pembiasaan literasi siswa

Berikut dokumentasi kegiatan yang menerapkan budaya positif di SD Negeri 3 Banjar Anyar.

1. Kegiatan Literasi. Setiap hari Selasa dan Kamis secara bergantian siswa membacakan cerpen dilanjutkan tanya jawab.



2. Kegiatan senam pagi setiap Sabtu. Tujuannya adalah menjaga kesehatan dan kebugaran warga sekolah.

3. Ekstra Tari. Bertujuan melestarikan budaya dan menyalurkan bakat siswa.


4. Ekstra Pramuka setiap Jumat.




5. Pembuatan YouTube sekolah yang bisa di akses pada: https://www.youtube.com/c/SDNEGERI3BANJARANYAR 

6. Pembuatan Blog sekolah yang bisa di akses pada: https://sdnegeri3banjaranyartabananbali.blogspot.com/ 

7. Perayaan HUT sekolah ke-58. Ini merupakan perayaan pertama selama 58 tahun.

8. Upacara bendera setiap hari Senin.

9. Perpisahan dan kenaikan kelas SD Negeri 3 Banjar Anyar

10. Diseminasi materi Budaya Positif pada guru.



11. Majalah Mekarya, majalah yang direncanakan keluar 6 bulan sekali. Berikut majalah edisi pertama.




Demikian beberapa praktik baik terkait penerapan budaya positif yang sudah saya lakukan, semoga bermanfaat. Saya berharap kritik dan saran untuk perbaikan pada program sekolah dan postingan berikutnya. Terima kasih.

Rabu, 10 November 2021

Bagaimana Tanggapan Siswa terhadap Portal Rumah Belajar?

Halo Sahabat Rumah Belajar.

Beberapa waktu yang lalu, saya melakukan pengambilan gambar untuk keperluan tugas PembaTIK. Pada saat itu saya memanfaatkan Portal Rumah Belajar  pada fitur pendukung Karya Bahasa dan Sastra. Saya menugaskan siswa untuk membaca cerpen yang ada di Rumah Belajar, kemudian siswa menyampaikan alur ceritanya dengan bahasanya sendiri.

Pada akhir kegiatan pembelajaran, saya melakukan wawancara dengan siswa. Hasilnya mereka berpendapat Portal Rumah Belajar bagus dan bermanfaat.

Simak tanggapan siswa pada video berikut:



Demikian tanggapan siswa di kelas saya. Bagaimana dengan tanggapan siswa di kelas Sahabat? Ayo share juga ya. ^^

Bonus: berikut juga dokumentasi foto dengan siswa. 

 



 

Oh ya sahabat, jangan lupa kunjungi Portal Rumah Belajar ya https://belajar.kemdikbud.go.id/ 
Rumah Belajar; belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja.

Selasa, 09 November 2021

Pengalaman Membuat Vlog dan di Guyur Hujan!

Halo Sahabat Rumah Belajar

Pada postingan ini saya ingin  berbagi pengalaman terkait pembuatan tugas Vlog Rumah Belajar.

Tugas ini memberikan tantangan untuk mengangkat kearifan lokal. Oleh karena itu, saya memilih lokasi yang sesuai dengan tempat tugas saya yaitu Kab. Tabanan, Bali.

Pada awalnya saya memilih untuk mengambil gambar di Taman Bung Karno, karena lokasi ini salah satu ikon Tabanan. Namun, karena saat itu cukup ramai pengunjung dan suara kendaraan yang berisik sehingga saya membatalkan. Kemudian saya memilih lokasi Jatiluwih sebagai tempat pengambilan gambar.
 

Awalnya akan mengambil gambar/video di sini

Jatiluwih merupakan tempat wisata yang sudah di lindungi oleh UNESCO dan sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2012, sangat membanggakan bukan?

Perjalanan saya tempuh kurang lebih 1 jam dari pusat kota. Setelah sampai di lokasi, saya di suguhkan pemandangan yang sangat indah dan menakjubkan.

Pemandangan di Jatiluwih




Jatiluwih sudah ditetapkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO

Saya langsung mengambil gambar secepat mungkin, karena saat itu sudah sangat mendung. Untuk pembukaan Vlog, saya mengambil gambar di depan tulisan Jatiluwih.  Namun, hujan deras sehingga saya harus mencari tempat teduh.


Di balik layar Vlog Jatiluwih

Saya mengambil gambar saat hujan deras, karena saya pikir hujannya akan lama. Suara yang saya sampaikan juga harus keras mengingat ada suara hujan yang jatuh di atap gubug. Tapi suara hujan bagus juga sebagai backsound.hehe.

Akhirnya setelah hujan reda, saya pun disuguhkan pemandangan indah. Gunung yang awalnya tertutup kabut mendung terlihat jelas keindahannya.


Keindahan Jatiluwih terpampang nyata

Ya, itu sedikit cerita pengalaman yang berkesan dan pasti tak kan terlupakan.

Oh ya sahabat, jangan lupa kunjungi Portal Rumah Belajar ya https://belajar.kemdikbud.go.id/ 
Rumah Belajar; belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja.